Masyarakat yang berada di kawasan dataran tinggi sekitar 1300 m dpl, banyak memanfaatkan lahan untuk tanaman sayur-sayuran, seperti kentang, labu, seledri, dll. Dengan kondisi tanah yang sangat subur dan curah hujan beriklim basah, membuat produktifitas tanaman sayuran menjadi andalan di Sulawesi Selatan, bahkan bisa dikirim ke provinsi lainnya di Indonesia.
Pergerakan masyarakat dalam bidang pertanian dan lingkungan ini memang cukup unik, Di awali dari spirit beberapa penyuluh pertanian yang ingin memberdayakan para petani untuk meningkatkan pendapatan. Mereka mulanya didampingi oleh institusi kepolisian, khususnya Brimob, dalam pemakaian pupuk cair. Seiring waktu muncul dampingan dari ASTRA International dengan program CSR berupa Kampung Berseri ASTRA (KBA).
Geliat masyarakat sebagai kawasan sentra sayuran membuat mereka punya peran penting dan strategis di masa pandemi Covid-19 selama 2 tahun, dengan rutin mengirim pasokan sayuran ke kota Makassar. Apalagi dengan kualitas sayuran yang unggul, makin mempermudah distribusi pemasaran, baik secara luring (offline) maupun daring (online).
Gerakan masyarakat yang dipelopori oleh Pak Jamal mampu menggerakkan banyak dusun di sekitarnya, untuk bersama mengelola pertanian, khususnya model pertanian organik, pengelolaan sampah, ruang belajar bersama, peternakan, dan perikanan. Beberapa kali mereka mendapatkan penghargaan dari tingkat kabupaten, provinsi, nasional dan internasional (FAO).
Spirit konservasi harus selalu digaungkan agar keberadaan budidaya tanaman semusim ini dapat berkelanjutan dan lestari, sehingga degradasi lahan dapat dihindarkan. Bahkan perambahan hutan dengan model pertanian berpindah mulai bisa ditekan, karena para petani lebih disibukkan untuk mengelola pertanian di lahan masing-masing.
Pada pembina Proklim begitu bersemangat untuk mendukung gerakan masyarakat ini, dari DLH Kabupaten Gowa sampai DLH Provinsi Sulawesi Selatan. Bahkan Bupati Gowa memberikan dukungan kepada masyarakat agar menjaga kelestarian hutan dan bencana banjir longsor yang jadi langganan setiap tahun dapat ditekan. Penegakan aturan yang didukung oleh spirit masyarakat lokal dalam menjaga hutan adalah kolaborasi yang efektif.
Calon lokasi ProKlim Lestari ini diharapkan mampu melakukan replikasi ke berbagai wilayah masyarakat sekitarnya, agar bersama melakukan aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dengan dukungan kelompok masyarakat yang berkelanjutan, di bawah pembinaan pemerintah daerah dan dukungan perusahaan dan perguruan tinggi.
Tulisan Pak M Kundarto , S.P., M.P.
Tim Teknis Proklim
0 Reviews